Pengertian Cobit
Teknologi Informasi pada era ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang berjalannya proses bisnis secara efektif dan efisien pada perusahaan maupun institut. Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung terutama Fakultas Teknik (FT) menerapkan teknologi informasi untuk mendukung layanan akademik. Layanan Teknologi Informasi (TI) tersebut diterapkan dalam bentuk aplikasi berbasis web dengan nama Sistem Informasi Terpadu (SITU).
Namun, permasalahannya penerapan TI tersebut tidak disertai dengan proses monitoring dan pengevaluasian sehingga tidak ada kontrol dalam penerapannya terutama pada ketersediaan data dan keamanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi terkait dengan keamanan TI pada SITU di FT UNPAS yang mengacu pada COBIT 5 domain Monitoring Evaluate Assess (MEA).
Tahapan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini dimulai dengan identifikasi masalah, study literature, menetukan teknik pengumpulan data, analisis objek penelitian, dan perancanagan tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa kesimpulan dan rancanagan mengenai perbaikan aktivitas tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi pada sisi ancaman terkait keamanan TI pada SITU di Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung dengan memanfaatkan COBIT 5 sebagai acuan.
Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.
Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition & Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
v Sejauh mana TI harus bergerak atau digunakan, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
v Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus.
v Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors ).
v Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan.
v Bagaimana dengan perusahaan lainnya, apa yang mereka lakukan.
v Bagaimana mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.
Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.
v Untuk mengambil keputusan investasi TI.
v Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
v Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
v Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
v Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
Frame Work COBIT
COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute (ITGI). COBIT digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan maturity model.
Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi perhatian dalam COBIT adalah:
Menitikberatkan pada sejauh mana efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem informasi yang dibangun.
Menitikberatkan pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh sistem.
Menitikberatkan pada pengelolaan kerahasiaan informasi secara hierarkis.
Menitikberatkan pada integritas data/informasi dalam sistem.
Menitikberatkan pada ketersediaan data/informasi dalam sistem informasi.
Menitikberatkan pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
Menitikberatkan pada kemampuan/ketangguhan sistem informasi dalam pengelolaan data/informasi.
Sedangkan fokus terhadap pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam COBIT adalah pada :
- Applications
- Information
- Infrastructure
- People
Dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi, COBIT memiliki karakteristik :
- Business-focused
- Process-oriented
- Controls-based
- Measurement-driven
COBIT mengelompokkan semua aktivitas bisnis yang terjadi dalam organisasi menjadi 34 proses yang terbagi ke dalam 4 buah domain proses, meliputi :
Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan strategi perusahaan, mencakup masalah strategi, taktik dan identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
Domain ini mencakup :
v PO1 – Menentukan rencana strategis
v PO2 – Menentukan arsitektur informasi
v PO3 – Menentukan arah teknologi
v PO4 – Menentukan proses TI, organisasi dan hubungannya
v PO5 – Mengelola investasi TI
v PO6 – Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen
v PO7 – Mengelola sumber daya manusia
v PO8 – Mengelola kualitas
v PO9 – Menilai dan mengelola resiko TI
v PO10 – Mengelola proyek
- Acquisition & Implementation.
Domain ini berkaitan dengan implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi untuk mewujudkan strategi TI, juga meliputi perubahan dan maintenance yang dibutuhkan sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga.
Domain ini meliputi:
v AI1 – Mengidentifikasi solusi yang dapat diotomatisasi.
v AI2 – Mendapatkan dan maintenance software aplikasi.
v AI3 – Mendapatkan dan maintenance infrastuktur teknologi
v AI4 – Mengaktifkan operasi dan penggunaan
v AI5 – Pengadaan sumber daya IT.
v AI6 – Mengelola perubahan
v AI7 – Instalasi dan akreditasi solusi dan perubahan.
Domain ini mencakup proses pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan.
Domain ini meliputi :
v DS1 – Menentukan dan mengelola tingkat layanan.
v DS2 – Mengelola layanan dari pihak ketiga
v DS3 – Mengelola performa dan kapasitas.
v DS4 – Menjamin layanan yang berkelanjutan
v DS5 – Menjamin keamanan sistem.
v DS6 – Mengidentifikasi dan mengalokasikan dana.
v DS7 – Mendidik dan melatih pengguna
v DS8 – Mengelola service desk dan insiden.
v DS9 – Mengelola konfigurasi.
v DS10 – Mengelola permasalahan.
v DS11 – Mengelola data
v DS12 – Mengelola lingkungan fisik
v DS13 – Mengelola operasi.
- Monitoring and Evaluation.
Domain ini berfokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan intern dan ekstern dan jaminan independent dari proses pemeriksaan yang dilakukan.
Domain ini meliputi:
v ME1 – Mengawasi dan mengevaluasi performansi TI.
v ME2 – Mengevaluasi dan mengawasi kontrol internal
v ME3 – Menjamin kesesuaian dengan kebutuhan eksternal.
v ME4 – Menyediakan IT Governance.
- COBIT (Control Objectives for Information and related Technology)
Menurut Alindita (2008). IT Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan seluruh proses teknologi informasi perusahaan/organisasi yang strukturnya akan menetapkan pendistribusian hak dan tanggung jawab antara pihak-pihak yang terlibat juga berisikan peraturan serta strategi yang ditetapkan perusahaan/organisasi.
Menurut Indrajit (2004). Information System Audit and Control Association (ISACA) memperkenalkan sebuah kerangka untuk mengelola IT Governance di sebuah perusahaan yang dikenal dengan nama COBIT .
Menurut Putra (2009). Pada dasarnya COBIT dikembangkan untuk membantu memenuhi berbagai kebutuhan manajemen terhadap informasi dengan menjembatani kesenjangan antara resiko bisnis, kontrol dan masalah teknik.
Menurut Sarno (2009: 31-42). Secara jelas, COBIT membagi proses pengelolaan teknologi informasi menjadi empat domain utama dengan total tiga puluh empat proses teknologi informasi. Masing-masing domain dalam COBIT mempunyai beberapa rincian sebagai berikut :
- Plan and Oganise (PO)
Membahas mengenai strategi, taktik, dan pengidentifikasian teknologi informasi dalam mendukung tercapainya tujuan bisnis.
- Acquire and Implement (AI)
Pada domain Acquire and Implement sebuah solusi teknologi informasi perlu diidentifikasikan, dikembangkan, diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis.
- Deliver and Support (DS)
Domain ini fokus pada aspek penyampaian teknologi informasi terhadap dukungan dan layanan teknologi informasi mencakup dukungan dan layanan teknologi informasi pada bisnis, mulai dari penanganan keamanan dan kesinambungan, dukungan bagi pengguna serta manajemen data.
- Monitor and Evaluate (ME)
Pada domain ini akan ditekankan kepada pentingnya semua proses teknologi informasi perlu diakses secara berkala untuk menjaga kualitas dan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.
Orientasi bisnis COBIT terdiri dari menghubungkan tujuan bisnis untuk tujuan TI, menyediakan metrik dan model kematangan untuk mengukur prestasi bisnis, dan mengidentifikasi tanggung jawab terkait bisnis dan proses TI pemilik.
Proses fokus COBIT 4.1 diilustrasikan oleh model proses yang membagi IT menjadi empat domain (Rencana dan Mengatur, Memperoleh dan Melaksanakan, Memberikan dan Dukungan, serta Monitor dan Evaluasi) dan 34 proses sesuai dengan bidang tanggung jawab merencanakan, membangun, menjalankan dan memantau. Hal ini diposisikan pada tingkat tinggi dan telah selaras dan harmonis dengan lainnya, lebih rinci, standar IT dan praktik yang baik seperti COSO, ITIL, ISO 27000, CMMI, TOGAF dan PMBOK. COBIT bertindak sebagai integrator dari bahan-bahan bimbingan yang berbeda, meringkas tujuan kunci di bawah satu kerangka yang menghubungkan model praktek yang baik dengan pemerintahan dan bisnis.
COBIT 5 dirilis pada April 2012. COBIT 5 mengkonsolidasikan dan mengintegrasikan COBIT 4.1, Val IT 2.0 dan Risiko kerangka kerja IT, dan menarik dari Jaminan Kerangka ISACA TI (ITAF) dan Model Bisnis untuk Keamanan Informasi (BMI). Ini sejalan dengan kerangka kerja dan standar seperti Teknologi Informasi Infrastructure Library (ITIL), Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), Badan Manajemen Proyek Pengetahuan (PMBOK), PRINCE2 dan The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
COBIT telah memiliki lima rilisan utama:
- Pada tahun 1996, edisi pertama dirilis COBIT.
- Pada tahun 1998, edisi kedua menambahkan “Kontrol”.
- Pada tahun 2000, edisi ketiga dirilis “Pedoman Pengelolaan”.
- Pada tahun 2003, versi online menjadi tersedia.
- Pada bulan Desember 2005, awal dirilisnya edisi keempat.
- Pada bulan Mei 2007, revisi edisi 4.1 dirilis.
- COBIT 5 dirilis pada bulan Juni 2012. Ini mengkonsolidasikan dan mengintegrasikan COBIT 4.1,Val IT 0 dan Risiko kerangka kerja IT, dan juga menarik secara signifikan dari Model Bisnis untuk Keamanan Informasi (BMI) dan ITAF.
- Pada bulan Desember 2012, add-on pertama dokumen dirilis untuk keamanan informasi COBIT 5.
- Pada bulan Juni 2013, add-on kedua dokumen dirilis, untuk jaminan COBIT 5.
Komponen COBIT meliputi:
- Framework atau Kerangka: bertujuan mengatur tata kelola IT dan praktek yang baik oleh TI domain dan proses, dan menghubungkan dengan kebutuhan bisnis
- Process descriptions atau Proses deskripsi: Sebuah model proses referensi dan bahasa umum untuk semua orang dalam suatu organisasi. Proses peta untuk wilayah tanggung jawab merencanakan, membangun, menjalankan dan memantau.
- Control objectives atau Tujuan pengendalian: Menyediakan satu set lengkap persyaratan tingkat tinggi untuk dipertimbangkan oleh manajemen untuk kontrol yang efektif dari setiap proses TI.
- Management guidelines atau Pedoman manajemen: Bantuan menetapkan tanggung jawab, menyepakati tujuan, mengukur kinerja, dan menggambarkan keterkaitan dengan proses lainnya
- Maturity models atau Model Kematangan: Menilai kematangan dan kemampuan per proses dan membantu untuk mengatasi kesenjangan.
Stakeholder
COBIT dirancang untuk digunakan oleh tiga pengguna berbeda yaitu :
- Manajemen
Dengan penerapan COBIT, manajemen dapat terbantu dalam proses penyeimbangan resiko dan pengendalian investasi dalam lingkungan IT yang tidak dapat diprediksi.
- User
Pengguna dapat menggunakan COBIT untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
- Auditor
Dengan penerapan COBIT, auditor dapat memperoleh dukungan dalam opini yang dihasilkan dan untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA DOMAIN MONITORINGRING DAN EVALUASI TERKAIT KEAMANAN SITU
(Studi Kasus : Tata kelola teknologi informasi,fakultas teknik universitas pasundan)
Teknologi Informasi pada era ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang berjalannya proses bisnis secara efektifitas dan efisiensi pada perusahaan, untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya pengelolaan TI atau yang disebut dengan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance). Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) adalah pertanggungjawaban dewan direksi dan manajemen eksekutif. Hal ini, merupakan bagian yang terintegrasi dengan tata kelola perusahaan dan berisi kepemimpinan dan struktur serta proses organisasi yang menjamin bahwa organisasi teknologi informasi mengandung dan mendukung strategi serta tujuan bisnis[14]. Universitas Pasundan Bandung terutama Fakultas Teknik (FT) sebagai penyelenggara pendidikan, dimana Fakultas Teknik UNPAS harus memberikan layanan akademik.
Dalam pelaksanaannya Fakultas Teknik UNPAS dirasa
perlu untuk memanfaatkan peranan teknologi informasi, layanan Teknologi Informasi (TI) tersebut diterapkan dalam bentuk aplikasi berbasis web dengan nama Sistem Informasi Terpadu (SITU), Tidak dapat disangkal lagi bahwa informasi harus didapatkan dan diproses secara cepat. Disinilah peranan SITU sebagai komponen utama dalam menunjang akademik untuk Fakultas Teknik UNPAS. Adapun tujuan SITU yaitu mempermudah sivitas akdemik untuk mendapatkan informasi dan mempermudah karyawan untuk melakukan tugasnya. Adapun penerapan SITU ini harus dibarengi dengan pengelolaan TI yang baik dan benar agar keberadaan TI mampu untuk menunjang kesuksesan Fakultas Teknik UNPAS dalam pencapaian tujuannya. Maka dapat dikatakan pihak pengelola dari SITU harus menjamin ketersediaan Informasi bagi Sivitas Akademik berupa sebuah layanan yang baik. Salah satu proses untuk menjamin ketersediaan informasi adalah adanya proses monitoring dan evaluasi, namun pada saat ini belum adanya proses proses monitoring dan evaluasi terhadap tata kelola
teknologi informasi secara terstruktur terutama pada sisi kemanan. Jika proses monitoring dan evaluasi dilakukan maka perananan SITU akan lebih optimal. Melihat pentingnya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tata kelola SITU maka penulis tertarik untuk mengusulkan adanya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap tata kelola SITU dengan menerapkan sebuah standar yaitu Control Objectives for Information and related Technology (COBIT). Dimana hal ini dapat menghindari risiko kegagalan teknologi informasi yang digunakan oleh FT UNPAS sehingga menjaga dan meningkatkan kualitas dan mutu peranan teknologi informasi yang digunakan yaitu SITU.
Identifikasi Objek Penelitian
Skema Analisis
Skema analisis bertujuan untuk membantu memudahkan dan memahami bagaimana alur dari analisis yang dilakukan untuk melaukan perancangan rekomendasi tata kelola TI dari sisi ancaman terkait keamanan pada SITU di FT UNPAS. Analisis meliputi input, proses dan output.
FT Unpas telah menetapkan optimalisasi penggunaan TIK dalam mendukung operasional sehari-hari ke dalam salah satu rencana strategis fakultas.
Hal ini harus dibarengi organisasi yang bertanggunga jawab terhadap Pengelolaan TI, adapun Pengelola TI dilingkungan FT UNPAS yaitu Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) FT UNPAS, dengan visi dari PUSDATIN yaitu: Mendukung pencapaian visi fakultas teknik dalam hal dukungan informasi dan teknologi informasi.
Adapun Tugas Pokok dari PUSDATIN yaitu:
1. Mengelola infrastruktur TIK yang ada pada lingkungan FT UNPAS.
2. Mendukung kebutuhan TIK, dari mulai Mengatur pengadaan TIK dilingkungan FT UNPAS.
3. Memastikan kegiatan operasional TIK di lingkungan Fakultas Teknik UNPAS berjalan dengan baik.
Objek Penelitian Objek penelitian merupakan topik atau sesuatu yang diteliti. Pada penelitian ini objek yang diteliti adalah tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi terkait keamanan pada SITU FT UNPAS.
Keamanan Teknologi Informasi Berdasarkan Sistem yang akan dikembangkan
di Fakultas Teknik Unpas merupakan sistem yang beberapa diantaranya memilki data yang sangat sensitif seperti data akademik dan keuangan.
Untuk itu aspek keamanan menjadi salah satu aspek yang harus disiapkan dalam implementasi sistem informasi.
Fitur keamanan yang diterapkan pada Sistem Informasi Terpadu Fakultas Teknik Unpas, terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :
1. Network Security, fokus pada keamanan media pembawa informasi/data atau jalur komunikasi data.
2. Computer Security, fokus kepada komputer yang digunakan (server, workstation) termasuk didalamnya masalah yang berhubungan dengan sistem operasi.
3. Application Security, fokus kepada aplikasi dan basisdata. Terdapat 3 kelompok fitur kemananan yang diterapkan pada SITU pada penelitian ini fokuskan pada application Security berdasarkan sisi Fungsi.
Kesimpulan
Dalam penelitian Tugas akhir ini dilakukan identifikasi kondisi tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi dan penyusunan rancangan rekomendasi serangkaian aktivitas pada proses monitoring dan evaluasi mengacu pada kerangka kerja COBIT 5. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi permasalahan dalam tata kelola TI pada proses monitoring dan evaluasi sehingga dapat diperoleh 3 proses dan dipilih 4 base practice COBIT 5 yang relevan yang berkaitan dengan kemanan TI.
Selanjutnya melakukan identifikasi aktivitas proses monitoring dan evaluasi di FT UNPAS yang mengacu pada aktivitas COBIT 5. Hasil identifikasi menunjukan bahwa bahwa tata kelola teknologi informasi pada proses monitoring dan evaluasi terkait keamanan TI yaitu MEA01 di FT UNPAS yaitu ada beberapa aktivitas yang dilakukan namun belum terdokumentasi, MEA02 di FT UNPAS yaitu belum ada aktivitas yang dilakukan dan MEA03 di FT UNPAS yaitu belum ada aktivitas yang dilakukan. Maka secara umum ada pada proses beberapa yang dilakukan tetapi tidak ada bukti.
Kemudian untuk mencapai tata kelola TI yang diharapkan maka perlu adanya suatu rancangan tata kelola TI dalam rangka meningkatkan tata kelolanya. Rancangan yang dibuat berupa rancangan perbaikan aktivitas pada proses monitoring dan evaluasi yang mengacu pada COBIT 5.
Sumber :