Selasa, 18 November 2014

Elite Dan Massa

Elite Dan Massa
Pengertian Elite
Dalam pengertian yang umum elite menunjuk pada sekelompok orang orang yang ada dalam masyarakat dan menempati kedudukan tinggi. Dalam pengertian khusus dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan minoritas yang memegang kekuasaan.

Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.

Dalam studi sosial golongan minoritas yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan dikenal dengan elit. Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara yang bernilai sosial.

Dalam sebuah pemerintahan elite dapat dibedakan menjadi dua yaitu elit politik dan elit birokrasi
Elit Politik
Perspektif pokok dalam pendekatan elit diringkas dalam pernyataan bahwa semua sistem politik dibagi dalam dua lapisan-lapisan yang memerintah dan diperintah. Penguasa dinamakan elite politik, dan merupakan aspek terpenting dalam suatu sistem politik. Elit politik adalah yang memiliki sebagian terbesar kekuasaan politik dan yang membuat sebagian terbesar keputusan-keputusan politik politik penting dalam masyarakat. Elit politik terdiri dari minoritas individu-individu yang paling aktif dalam masalah-masalah politik.

Menurut Laswell, elit politik mencakup semua pemegang kekuasaan dalam suatu bangunan politik. Elit ini terdiri dari mereka yang berhasil mencapai posisi dominan dalam sistem politik dan kehidupan masyarakat. Mereka memiliki kekuasaan, kekayaan dan kehormatan.

Karl W.Deutch membagi elite politik dalam dua tingkatan yaitu Elit politik tingkat tinggi dan Elit politik tingkat menengah :
  • Elit politik tingkat tinggi dalam suatu sistem politik atau negara meliputi presiden(perdana menteri) dan para menteri
  • Elit politik tingkat menengah yaitu para penguasa dibawah menteri dan para pemimpin daerah yang bertugas untuk mengimplementasikan program dan kebijakan yang dibuat oleh elit politik tingkat.
Sesuai dengan beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Elit politik dapat dikatakan sebagai elite dari segala elite karena elite politik merupakan elite yang paling berkuasa dan memiliki pengaruh dalam mencapai suatu tujuan.
Elit Birokrasi
Birokrasi sebagai salah satu organisasi modern yang dikenal oleh Weber, dengan sendirinya mengalami pemilahan sebagaimana dianggapkan oleh para teoritis  Birokrasi yang lain, dimana di dalamnya terdapat kelompok yang dikuasai dan kelompok yang menguasai, kelompok yang dipimpin dan kelompok yang memimpin. Kdelompok yang memimpin atau yang atau yang menguasai biasanya jumlahya lebih sedikit dan sering disebut sebagai kelompokyang memerintah. Kelompok yang memimpin dan yang menguasai biasanya jumlahnya lebih sedikit dan sering disebut sebagai kelompok yang memerintah. Kelompok ini memegan peranan penting dan semuaa fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan-keuntungan yang didapat dari kekuasaan. Sementara kelompok yang jumlahnya lebih besar dikontrol oleh kelompok yang jumlahnya lebih sedikit atau yang disebut elit.
Elit birokrasi merupakan pimpinan puncak eksekutif yang berarti segenap aparatur yang melaksanakan fungsi-fungsi negara dalam pemerintahan yang berada pada kelompok minoritas dalam suatu pemerintahan.  Yang termasuk  Elit Birokrasi yakni Gubernur, Bupati/Walikota, dan PNS yang menduduki jabatan struktural baik dala kategori eselon yang paling rendah maupun yang paling tinggi. Mereka menguasai politik, memonopoli kekuasaan sekalipun setiap jenjangnya dibedakan oleh luas tidaknya wilyah kekuasaan yang dipegangnya.

Jabatan(pejabat) dalam ilmu manajemen adalah manajer dari suatu organisasi. Manajer atau pejabat tersebut dibagi dalam beberap jenis yang berdasarkan level otoritas, kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing jabatan yang diemban oleh para manajer dan atau para pejabat tersebut.

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1996) membagi jabatan berdasarkan tanggung jawab yang diemban oleh para pejabat(manajer) organisasi sebagai berikut :
  • First Line(or first level) managers (pejabat/manajer pada level terdepan) adalah manajer/pejabat yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan karyawan/pegawai operasional saja dan tidak memiliki bawahan manajer atau pejabat lain di bawahnya.
  • Middle Managers (pejabat menengah) mereka bertanggung jawab terhadap manager/pejabat diatasnya dan membawahi beberapa manajer/pejabat lini depan.
  • Top Managers (pejabat pada level puncak): pejabat pada level ini bertanggung jawab pada keseluruhan aktivitas organisasi yang dipimpinnya. Mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya.

Dalam hubungannya dengan konsep organisasi birokrasi, khususnya dalam konsep ideal sebagaimana yang dikemukakan oleh Weber dalam salah satu tipe idealnya, jabatan dalam birokrasi menunjuk pada seseorang yang memiliki otoritas hierarki, yang dengan otoritas yang dimiliki tersebut memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam unit kerja atau organisasi yang menjadi otoritasnya. 

Thoha (2011:154) menyebut pejabat birokrasi adalah mereka yang terlatih secara profesional, dan mempunyai kekuatan tersendiri sebagai suatu pejabat yang permanen. Pejabat seperti ini mempunyai catatan karier yang panjang.
Selanjutnya, jabatan birokrasi adalah jabatan karier yang dijalankan oleh seorang pejabat birokrasi yang diperoleh karena jejang karier dan keahlian yang bersangkutan dalam pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Jabatan birokrasi tidak memiliki masa priode tertentu, tetapi berdasarkan kepentingan organisasi, dan yang bersangkutan dapat mendapatkan promosi dan perpindahan dalam jalur jabatan birokrasi, sesuai mekanisme yang diatur dalam aturan perundangan di masing-masing negara.

Jabatan birokrasi diartikan sebagai suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu organisasi. Jabatan tersebu disusun dalam bentuk eselon atau hierarki jabatan yang menunjukkan tingkatan tanggung jawab, wewnang dan hak. Jabatan merupakan kedudukan seorang pegawai negeri sipil yang menunjukkan tugas pokok, fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam jabatan tersebut.
Fungsi elite
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini

Didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya dalam meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan dating. Golongan minoritas yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa adan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara yang bernilai sosial.
Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
  • Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
  • Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
  • Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
  • Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.

Pengertian Massa
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.

Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
Massa (mass) atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection) individu-individu, dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan berlangsung lama.
Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari psikologi massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sementara pula. Misal orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang melihat bioskop dan lain sebagainya (Lih, Gerungan 1900).
Massa menurut Mennicke (1948) mempunyai pendapat dan pandangan yang lain shingga ia membedakan antara massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
  • Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
  • Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
  • Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.

Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif dan massa pasif, massa aktif disebut mob, sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan sebagianya. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob, sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.
Ciri-ciri massa
Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
  • Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
  • Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
  • Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota­anggotanya.



Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar